MANAJEMEN PROYEK DI BIDANG IT || PRAKERIN BLC TEKOM KLATEN

17 november 2016
   Assalamualaikum wr.wb
  Hallo teman-teman ketemu lagi dengan saya,kali ini saya akan membahas tentang konsepsi manajemen proyek di bidang IT.


Hasil gambar untuk manajemen proyek  
PENGERTIAN 

   Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan juga ketrampilan,cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai ujuan yang sudah di tentukan.


menurut George R Terry telah merumuskan fungsi-fungsi tersebut sebagai POAC
(PLANNING,ORGANIZING,ACTUATING,CONTROLLING)

A.PLANNING (PERENCANAAN)
    planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna
mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan).Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

 pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :

1.Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
2.Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia.
3.Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang
kongkrit.
4.Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan

B. ORGANIZING(PENGORGANISASIAN)
      Organizing (pengorganisasian kerja) adalah pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.

Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :

1.menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
2.membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
3.mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :

1.koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
2.koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level)
3.koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).

Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :
a.Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant.
b.Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis.
Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :

1.Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant.

2.Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
Koordinasi diagonal :
Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi vertikal.
  
C.ACTUATING (PENGGERAKAN)
           actuating adalah  fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan,mengarahkan,dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating”yang dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:

1.Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
2.Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya,hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
3.Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan dilaksanakan oleh pegawainya.
  
 D.CONTROLLING(PENGENDALIAN)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang)
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Material Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:
1.Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
2.Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang ,peralatan, bahan)
 3.Prosedur dan cara kerjanya
  4.Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses    pencapaian sasaran.
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.
LATAR BELAKANG 
 Dalam bekerja kita tidak asal mengerjakan sesuatu yang seenaknya sendiri,agar menghindari itu kita perlu mempunyai tujuan dan meraihnya dengan manajemen proyek.

MAKSUD DAN TUJUAN 
   Maksud dan tujuan mempelajari manajemen proyek agar kita dapat menerapkanya pada saat bekerja supaya kita dalam bekerja ada tujuanya.

JANGKA WAKTU YANG DI BUTUHKAN 
  dalam mempelajari manajemen proyek saya membutuhkan waktu sekitar lima jam.

ALAT DAN BAHAN
 - LAPTOP/PC
 - MODUL "KONSEPSI MANAJEMEN PROYEK"

TAHAP PELAKSANAAN
 -SIAPKAN LAPTOP/PC
 - SIAPKAN JUGA MODULNYA
 -MATERINYA DI BACA DAN DI PAHAMI 
 -LALU DALAM MATERI ITU DI TERAPKAN SAAT BEKERJA

HASIL YANG DI DAPATKAN 
 Hasilnya dapat mengetahui manajemen proyek dan dapat menerapkanya.

KESIMPULAN 
 Manajemen proyek di lakukan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

REFERENSI
  203.130.243.185/data/SOP K3  Management Project/KONSEPSI MANAJEMEN PROYEK DI BIDANG IT.pdf

http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-manajemen-proyek-dan-contohnya.html

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »